Kamis, 25 Februari 2016

MAKALAH KELOMPOK 6

Proses Penelitian
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian



Dosen Pengampu        : Angga Hidayat
NIDN                          : 0426108802

DIBUAT OLEH
AIP AMIRULLAH                                                  (2013121492)
DEDEN SUPRIADI                                                 (2013120804)
RINDO AGUSTIAN                                                (2013121301)
SINTYA WANDASARI                                          (2013121120)
TRI HARYANI                                                        (2013121941)


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2015
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam karena atas izin dan kehendaknya, makalah sederhana ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
            Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah metodologi penelitian. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai “Proses Penelitian”.
            Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pembimbing kami yakni Bapak Angga Hidayat yang telat memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami. Maka kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih maju dimasa yang akan datang. Kami juga berharap agar makalh ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.

                                                                                            Pamulang, 30 Desember 2015


                                                                                                            Penyusun



DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN1
1.1 Latar Belakang1
1.2 Rumusan Masalah2
1.3 Tujuan Penulisan2
1.4 Manfaat Penulisan2
BAB II PEMBAHASAN3
2.1 Desain Penelitian3
2.2 Tujuan Studi : Eksploratif, Deskriptif dan Pengujian Hipotesis6
2.2.1 Studi Eksploratif6
2.2.2 Studi Deskriptif7
2.2.3 Pengujian Hipotesis8
2.2.4 Analisis Studi Kasus9
2.3 Jenis Investigasi Kausal Versus Korelasional10
2.3.1 Kausal10
2.3.2 Korelasional11
2.4 Tingkat Intervensi Peneliti Terhadap Studi12
2.5 Situasi Studi : Diatur dan Tidak Diatur13
2.6 Studi Versus Longitudinal14
2.7 Tinjauan Unsur-unsur Desain Penelitian16
2.8 Implikasi Manajerial17
BAB III SIMPULAN18
DAFTAR PUSTAKA19



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu di hadapkan dengan berbagai persoalan atau permasalahan, baik yang bersifat awam maupun masalah yang menuntun pemecahan secara sistematik. Masalah-masalah tersebut pemecahannya sering dengan cara sederhana saja dan bersifat segera dan tidak membutuhkan data-data pendukung.
Disamping masalah-masalah awam, ada masalah-masalah yang pemecahannya menuntut dan memerlukan pengumpulan sejumlah data pendukung yang dipergunakan untuk membuat keputusan dan menarik kesimpulan. Masalah yang seperti inilah yang menjadi perhatian kita, khususnya dalam dunia pendidikan. Masalah seperti ini menuntut metode ilmiah untuk penyelesaiannya, yaitu melalui langkah-langkah tertentu dalam usaha memecahkan masalah yang dijumpai.
Kedudukan masalah dalam alur prosedur penelitian sangatlah penting , bahkan lebih penting dari solusi atau jawaban yang akan di peroleh/dicari, karena masalah yang dipiilih dapat menentukan perumusan masalah, tujuan, hipotesis, kajian pustaka yang akan digunakan bahkan juga untuk menentukan metodologi yang tepat untuk memecahkannya.
Dalam dunia pendidikan banyak fenomena-fenomena dari suatu masalah yang kompleks dan kait-mengkait yang mengganjal yang perlu dipecahkan dalam suatu penelitian.Namun tidak semua masalah itu harus dipecahkan dalam suatu penelitian. Namun tidak semua masalah itu harus dipecahkan secara ilmiah. Oleh karena itu makalah ini akan membahas masalah-masalah dalam yang dapat diselesaikan dengan suatu penelitian


B.     Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas maka dapat kami rumuskan permasalahan -  permasalahan sebagai berikut :
1.      Bagaimana proses suatu penelitian ?
2.      Jelaskan unsur – unsur penelitian ?
3.      Jelaskan jenis investigasi kausal versus korelasional ?
4.      Bagaimana tinjauan unsur – unsur desain penelitian ?
C.    Tujuan
     Adapun tujuan- tujuan pembuatan makalah ini yaitu :
1.      Tujuan umum
Makalah ini bertujuan untuk memberi informasi mengenai pengantar penelitian.
2.      Tujuan khusus
Secara khusus pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas kelompok mata kuliah metodologi penelitian.
D.    Manfaat
Dalam pembuatan makalah ini diharapkan  dapat memberikan berbagai manfaat bagi  seluruh pihak, sebagai berikut :
1.      Manfaat untuk lembaga
a.       Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan
b.      Sebagai dokumentasi kerja mahasiswa pada dosen
2.      Manfaat untuk diri sendiri
a.       Sebagai uji materi akan pembelajaran
b.      Sebagai  media dalam pembahasan materi
3.      Manfaat untuk orang lain
a.       Dapat membantu memberikan pengetahuan tentang penelitian

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Desain penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang di gunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak  yang terlibat dalam proses penelitian.
Sarwono ( 2006 ) mengungkapkan bahwa desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi  peneliti dalam melakukan proses penentuan instrument pengambilan data,  penentuan sampel, koleksi data dan analisisnya. Sarwono (2006) juga mengungkapkan lebih jelas lagi mengenai desain penelitian seperti sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan.
Menurut Sugiyono (2010) penjelasan proses seperti teori sebagai berikut :
1.      Sumber masalah
2.      Rumusan masalah
3.      Konsep dan teori yang relevaan dan penemuan yang relevan
4.      Pengajuan hipotesis
5.      Metode penelitian
6.      Menyusun instrument penelitian
7.      Kesimpulan
Berdasarkan proses penelitian diatas, maka desain penelitian ini dijelaskan
sebagai berikut :
1. Sumber masalah
Peneliti melakukan survey awal untuk menentukan fenomena yang terjadi untuk dijadikan sebagai dasar penelitian.

2. Rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan sutu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah dalam penelitian ini telah dipaparkan dalam latar belakang penelitian dan diperinci dalam identifikasi masalah dan rumusan masalah.
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis), maka peneliti dapat membaca referensi teoretis yang relevan dengan masalah dan berpikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian (hipotesis). Telaah teortis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoretis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.
4. Pengajuan hipotesis
Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah Net Interest Margin (NIM) dan Loan To deposit Ratio (LDR). secara simultan dan parsial akan berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) Bank BUMN di Indonesia tahun 2004-2010.
5. Metode penelitian
Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkanpertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian kali ini metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik analisis data menggunakan metode analisis kualitatif dan metode kuantitatif.


6. Menyusun instrumen penelitian
Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen pada penelitian ini berbentuk data yang didapatkan dari laporan keuangan tahunan perbankan, yaitu neraca dan laporan laba rugi yang telah dipublikasikan yang termasuk ke dalam penelitian. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Pada penelitian ini untuk menguji adanya hubungan pengaruh pengaruh Net Interest Margin (NIM) (variabel independent) dan Loan To deposit Ratio (LDR) (variabel independent) terhadap Return On Assets (ROA) (variabel dependent) digunakan korelasi berganda.
7. Kesimpulan
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengena solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

Dari pernyataan tersebut, dapat di simpulkan bahwa desain penelitian merupakan sebuah rancangan yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian,  mulai dari perencanaan enelitian, proses penelitan, hingga pada pelaksanaan penelitan.
2.2  Tujuan Studi : Eksploratif, Deskriptif, Pengujian Hipotesis, Analisis Studi Kasus
2.2.1    Eksploratif
Kuncoro (2009) menjelaskan bahwa studi eksploratif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggabungkan pengetahuan dan dugaan yang sifatnya masih baru dan untuk memberikan arahan bagi penelitian selanjutnya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi situasi penelitian dan  tujuan atau data yang diperlukan untuk penelitian. selanjutnya, penelitian eksploratifsangat bermanfaat ketika si peneliti mengingatkan pemahaman situasi yang lebih baik dan atau mengidentifikasi alternatif keputusan.
     Dalam praktek penelitian eksploratif bisa dilakukan dengan empat prosedur, yaitu :
a.       Teknik infomassi kunci ( key informant technique ) metode ini dilakukan dengan cara mencari dan mewawancarai beberapa orang ahli atau informasi kunci dibidang yang berhubungan dengan situasi yang akan diteliti.
b.      Focus group interview atau focus group discussion. Cara ini dilakukan dengan membuat forum diskusi yang tediri dari 8 sampai 12 orang. Forum diskusi ini diberi suatu topic yang di sesuaikan dengan penelitian dan dibuat dalam situasi yang informal dengan dipimpin oleh seorang moderator yang sudah terlatih dengan baik.
c.       Analisis data sekunder ( secondary data analysis ) penelitian eksploratif juga bisa mengambil data seekunder, yaitu mengumpulkan data dari data yang sudah ada aatau yang sudah di publikasikan. Dengan cara ini akan menghemat waktu dan biaya yang diperlukan.

d.      Metode studi kasus ( case study method ) metode studi kasus merupakan pengujian yang mendalam terhadap unit yang berkepentingan, seperti pelanggan atau konsumen took,penjual, perusahaan dan area pasar. Dengan metode ini, si peneliti bisa memperoleh informassi secara detail tentang subyek  yang diteliti.
Jadi dapat disimpukan, tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi situasi penelitian dan  tujuan atau data yang diperlukan untuk penelitian . Dalam praktek penelitian eksploratif bisa dilakukan dengan empat prosedur, yaitu : Teknik infomassi kunci ( key informant technique ), Focus group interview atau focus group discussion, Analisis data sekunder ( secondary data analysis ), Metode studi kasus ( case study method )
2.2.2    Deskriptif
     Furchan (2004) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang di rancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian di lakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang di berikan atau dikendalikan serta yang ada uji hipotesis sebagai mana yang tedapat pada penelitian eksperimen.
Kuncoro (2009) mengatakan bahwa penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk di uji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subyek penelitian . tipe yang paling umum dari penelitian deskriptif ini meliputi penilaian sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan ataupun prosedur.
Studi deskriptif dilakukan untuk memenuhi dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu  situasi.
Tujuan studi deskriptif adalah memberikan kepada peneliti sebuah riwayat atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, oraganisasi, orientasi industry atau lainnya.
Kelemahan utama dalam penelitan deskriptif adalah kurangnya tanggapan suyek peneliti untuk mengembalikan daftar pertanyaanatau datang ketempat wawancara yang telah di tentukan menyebabkan rendahnya tanggapan terhadap penelitian yang dilakukan.Jika tanggapan yang ada rendah kesimpulan yang benar atau valid tidak dapat ditemukan.
Manfaat penggunaan penelitian deskriptif yang pertama adalah untuk studidalam bidang bisnis terutama digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis.Kedua, studi deskriptif di gunakan untuk mengenali distribusi dan perilaku data yang kita miliki.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendekripsikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung.
2.2.3    Pengujian Hipotesis
Kuncoro ( 2009 ) mengatakanbahwa pengujian hipotesis merupakan bagian yang sangat penting di dalam penelitian. Bagian ini yang menentukan apakah penelitian yang dlakukan cukup ilmiah atau tidak. Untuk melakukan uji hipotesis, peneliti harus menentukan sampel , mengukur instrument , desain, dan mengikuti prosedur yang akan menuntun dalam pencarian data yang diperlukan. Data yang dikumpulkan kemudian di anlalisis melalui prosedur analisis yang benar sehingga peneliti dapat melihat validitas dari hipotesis. Analisis dari data yang dikumpulkan tidak menghasilkan hipotesis terbukti dan tidak terbukti, melainkan mendukung atau tidak mendukung hipotesis.
Kesimpulannya adalah istilah hipotesis berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata hupo dan thesis. Hupo artinya sementara, atau kurang kebenarannya atau masih lemah kebenarannya.sedangkan  thesis artinya pernyataan atau teori. Karena hipotesis artinya pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu di uji kebenarannya, sehingga istilah hipotesis ialah pernyataan sementara yang perlu di uji kebenarannya.
2.2.4    Analisis Studi Kasus
Kuncoro ( 2009 ) mengatakan bahwa tujuan studi kasus dan penelitian lapangan adalah mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir dan interaksi lingkungan yang terjadi pada suatu satuan social seperti individu, kelompok, lembaga, atau komunitas.
Studi kasus merupakan penyelidikan mendalam mengenai suatu unit social sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut.Cakupan studi kasus dapat meliputi keseluruhan siklus kehidupan atau dapat pula hanya meliputi segmen-segmen tertentu saja. Dapat terpusat pada beberapa faktor yang spesifik dan dapat pula memperhatikan keseluruhan elemen atau peristiwa.
Dapat di simpulkan bahwa, dibandingkan dengan penelitian survey yang biasanya menyelidiki sedikit variabel pada sampel besar, studi kasus sebaiknya menyelidiki banyak variabel dan banyak kondisi pada sampel yang kecil.
2.3     Jenis Investigasi Kausal versus Korelasional
2.3.1       Kausal
Menurut pendapat Azwar (1999), Penelitian kausalitas selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain, study kausalitas mempertanyakan masalah sebab-akibat. Dalam analisis kausaliitas, dibedakan menjadi:
1.      Kausalitas satu arah
X=>Y, artinya X menyebabkan Y
Y=>X, artinya Y menyebabkan X
2.      Kausalitas dua arah: Y รณX , artinya ada hubungan simultan antara Y dan  X karena Y menyebabkan X, dan X menyebabkan Y.
Kendati penelitian kausal-komparatif dan experimental merupakan dua macam penelitian yang berbeda, namun keduanya memiliki beberapa persamaan.Kedua metode penelitian ini berusaha untuk melihat adanya hubungan-akibat, juga meliputi perbandingan antar grup.
Perbedaan utama antara keduanya bahwa dalam penelitian experimental, pernyataan”sebab” dikendalikan, sedang dalam penelitian kausal komparatif tidak. Dalam penelitian experimental, aktivitas atau karakteristik yang dipercaya menyebabkan perubahan disebut sebagai variabel bebas, sedangkan perubahan atau akibat yang diperhitungkan terjadi atau tidak terjadi disebut sebagai variabel terikat, artinya terikat kepada variabel bebas.  Jadi, penelitian ini merupakan study yang menyelidiki hubungan  sebab-akibat, menyelidiki akibat yang ditimbulkan oleh variabel bebas kepada variabel terikat.
Dalam studi eksperimental, peneliti mengendalikan setidaknya satu variabel bebas dan mengamati akibat yang terjadi kepada satu atau lebih variabel terikat.Esensi dari eksperimen adalah pengendalian.
Dalam penelitian kausal-komparatif, variabel bebas merupakan hal yang sudah terjadi dan tidak dikendalikan.Variabel bebas yang secara alami tidak dapat dikendalikan misalnya jenis kelamin (pria atau wanita).Variabel bebas yang secara alami tidak dapat dikendalikan misalnya cacat fisik, dan variabel yang tidak perlu dikendalikan walaupun mungkin bisa, misalnya metode pelatihan.Adanya hubungan sebab-akibat yang jelas dari hasil penelitian kausal komparatif tidak terdapat pengendalian terhadap variabel bebas, hasil dari penelitian ini pada umumnya bersifat tentarif.Namun demikian, sisi positif dari penelitian ini adalah biaya penelitian yang relative murah dan waktu yang lebih pendek apabila dibandingkan dengan penelitian eksperimental.
2.3.2       Korelasional
Pendapat Azwar (1999), Penelitian korelasional bertujuan menyelidik sejauh mana variasi pada satu variabel yang berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi. Penelitian ini sangat cocok bila variabel-variabel yang terlihat sangat kompleks dan tidak dapat diteliti lewat metode eksperimentasi atau yang variasinya tidak dapat dikendalikan.Dengan penelitian korelasional, pengukuran terhadap beberapa variabel serta saling hubungan di antara variabel-variabel tersebut dapat dilakukan serentak dalam kondisi yang realistic.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa penelitian korelasi tidak menjelaskan sebab-akibat, melainkan hanya menjelaskan ada atau tidakadanya hubungan antara variabel yang diteliti.
Ada beberapa alternative teknik yaitu: korelasi bivariate, korelasi berganda, korelasi sekuensial, korelasi kanolikal, dan analisis frekuensi multiarah (multiway frequency analysis) (Tabachnick & Fidell, 1996; 20-12). Teknik yang dipilih tergantung dari jumlah variabel yang diamati, macam data yang digunakan kontiou atau diskrit dan apakah variabel independen dapat dikonseptualkan sebagai kovariat (bila dampak beberapa variabel independen diukur setelah dampak variabel independen lain dihilangkan).
Jadi inti dari analisis korelasi adalah mengukur kekuatan hubungan antarvariabel, tanpa menunjukkan adanya hubungan sebab-akibat.Korelasi bivariant merupakan jenis korelasi yang paling popular. Kolerasi bivariant menjelaskan hubungan linear antara 2 variabel, x dan y.
2.4     Tingkat Intervensi Peneliti Terhadap Studi
Menurut Kuncoro (2009), tingkat intervensi peneliti terhadap arus kerja ditempat kerja mempunyai keterkaitan langsung dengan apakah studi yang dilakukan kausal atau korelasional.
2.4.1       Intervensi Minimal
                        Peneliti tidak melakukan intervensi dalam aktifitas yang diteliti.
2.4.2       Intervensi Sedang
Peneliti tidak hanya mengumpulkan data dari dua selang waktu yang berbeda, melainkan peneliti juga bermain bersama, atau memanipulasi peristiwa normal dengan cara sengaja mengubah tingkat emosi atau mempengaruhi, serta mengabaikan dibagian lain.
2.4.3       Intervensi Berlebih
Dimana peneliti tidak hanya dukungan yang dimanipulasi, tetapi juga situasi, menarik subjek keluar dari lingkungan normal dan menempatkannya dalam keadaan yang benar-benar berbeda.
2.5     Situasi Studi : Diatur dan Tidak Diatur
Menurut Sekaran (2007) penelitian organisasi dapat dilakukan dalam lingkungan  yang alami, dimana pekerjaan berproses secara normal (yaitu dalam situsi tidak diatur) atau dalam keadaan artificial dan diatur. Studi korelasi selalu dilakukan dalam situasi tidak diatur, sedangkan kebanyakan studi kausal yang ketat dilaksanakan dalam situasi lab yang diatur.
Studi korelasi yang dilakukan dalam organisasi di sebut studi lapangan (field study). Studi yang dilakukan untuk menentukan sebab-akibat menggunakan lingkungan alami yang sama, dimana karyawan berfungsi secara normal disebut eksperimen lapangan ( field experiment).
Eksperimen yang dilakukan untuk menentukan hubungan sebab-akibat yang melampaui kemungkinan dari setidaknya keraguan memrlukan pembuatan sebuah lingkungan yang artivisial dan teratur, dimana semua factor asing di control dengan ketat. Subyek yang sama di pilih secara saksama untuk merespons stimuli tertentu yang dimanipulasi.studi tersebut dianggap sebagai eksperimen lab ( lab experiment ).
Jadi kesimpulannya, penelitian organisasi dapat dilakukan dalam lingkungan  yang alami, dimana pekerjaan berproses secara normal (yaitu dalam situsi tidak diatur) atau dalam keadaan artificial dan diatur. Studi korelasi selalu dilakukan dalam situasi tidak diatur, sedangkan kebanyakan studi kausal yang ketat dilaksanakan dalam situasi lab yang diatur.
2.6     Horizon Waktu : Studi versus Longitudinal
2.6.1       Studi cross-sectional
Sekaran (2007) menjelaskan bahwa sebuah studi dapat di lakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan pennelitiaan. Studi semacam itu di sebut studi one-shot atau cross-sectional.
Menurut Notoatmodjo (2002) survey cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama. Desain ini dapat mengetahui dengan jelas mana yang jadi pemajan dan outcome, serta jelas kaitannya hubungan sebab akibatnya.
Nurdini (2006) mengatakan bahwa penelitian cross sectional ini, peneliti hanya mengobservasi fenomena pada satu titik waktu tertentu. Penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif, ataupun eksplanatif, penelitian cross-sectional mampu menjelaskan hubungan satu variabel dengan variabel lain pada populasi yang diteliti, menguji keberlakuan suatu model atau rumusan hipotesis serta tingkat perbedaan di antara kelompok sampling pada satu titik waktu tertentu. Namun penelitian cross-sectional tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan dinamika perubahan kondisi atau hubungan dari populasi yang diamatinya dalam periode waktu yang berbeda, serta variabel dinamis yang mempengaruhinya (Nurdini, 2006).
Jadi kesimpulannya desain penelitan ini bertujuan untuk mendapatkan sebuah sampel dari populasi dalam suatu waktu. Setelah itu, memeriksa status paparan dan status penyakit pada titik waktu yang sama dari masing-masing individu dalam sampel tersebut. Artinya, niat subyek penelitian hanya di observasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan.
2.6.2       Studi longitudinal
Sekaran (2007) menjelaskan bahwa data dikumpulkan pada dua batas waktu berbeda, studi bukan termasuk cross-sectional atau one-shot, namun membujur ( longitudinal ) melintasi suatu periode waktu. Studi semacam itu, jika data variabel terikat di kumpulkan pada dua atau lebih batas waktu untuk menjawab pertanyaan penelitian , di sebut studi longitudinal.
Studi longitudinal menelan lebih banyak waktu , usaha dan biaya di banding studi cross sectional. Tetapi studi longitudinal yang di rencanakan dengan baik dapat membantu mengidentifikasi hubungan sebab-akibat.
Dapat disimpulkan bahwa penelitian longitudinal merupakan salah satu jenis penelitian social yang bertujuan untuk mengetahui perubahan sikap, perilaku ataupun mendapat sekelompok orang dari waktu ke waktu. Biasa dalam pengumpulan data dalam penelitian longitudinal terbilang lama, karena pengumpulan data dilakukan dua kali dalam penelitian. Namun demikian, penelitian longitudinal memiliki kelebihan yaitu hasil penelitian yang di peroleh lebih spesifik sesuai dengan topic yang di teliti. Sedangkan untuk kelemahannya penelitian ini cenderung memerlukan tenanga, waktu serta dana yang lebih banyak.

2.7     Tinjauan Unsur unsur Desain Penelitian
       sekaran ( 2007 ) mengatakan bagian ini menyimpulkan pembahasan mengenai isu desain dasar yang terkait dengan tujuan studi, jenis investigasi, tingkat intervensi peneliti, keadaan studi, unit analisis, dan horizon waktu. Peneliti akan menentukan keputusan yang teapat untuk di buat dalam desain studi berdasarkan definisi masalah, tujuan penelitian, tingkat keketatan yang di inginkan , dan pertimbangan biaya . kadang-kadang, karena waktu dan biaya, seorang peneliti mungkin terbatas untuk menyelesaikan kurang dari desain penelitian “ideal”.
Desain penelitiaan yang ketat yang mungkin menuntut biaya lebih tinggi adalah perlu jika hasil studi sangat pentng untuk membuat keputusan penting yang memengaruhi kelangsungan organisasi dan / atau keberadaan sebagian besar anggota system. Baik sekali untuk memikirkan persoalan keputusan desain penelitian, bahkan saat kerangka  teoretis disusun. Peneliti harus sangat paham mengenai setiap aspek yang di bahas dalam bab ini sebelum memulai pengumpulan data.
Jadi kesimpulannya, peneliti akan menentukan keputusan yang tepat untuk di buat dalam desain studi berdasarkan definisi masalah, tujuan penelitian, tingkat keketatan yang di inginkan , dan pertimbangan biaya . Sangat baik sekali untuk memikirkan persoalan keputusan desain penelitian, bahkan saat kerangka  teoretis disusun.


2.8     Implikasi Manajerial
Sekaran (2007) mengungkapkan bahwa manajer harus membuat satu keputusan penting sebelum memulai studi yang berkaitan dengan bagaimana keketatan studi seharusnya. Mengetahui bahwa desain penelitian yang lebih ketat memakan sumber daya lebih banyak, manajer berada dalam posisi untuk menimbang kepentingan masalah yang dialami dan memutuskan jenis desain seperti apa yang dapat memberikan hasil yang bisa diterima dalam cara yang efisien. Contohnya, manajer mungkin menentukan bahwa pengetahuan mengenai variabel apa yang berkaitan dengan kinerja karyawan sudah cukup memadai untuk meningkatkan hasil kinerja dank arena itu tidak ada keperluan untuk menemukan penyebab. Keputusan tersebut tidak hanya akan menghassilkan penghematan sumber daya , namun juga menyebabkan lebih sedikit gangguan pada kelancaran arus kerja karyawan dan  menghindarkan keperluan untuk mengumpulkan data secara longitudinal.
Jadi dapat di simpulkan bahwa implikasi manajerial mengetahui bahwa desain penelitian yang lebih ketat memakan sumber daya lebih banyak, manajer berada dalam posisi untuk menimbang kepentingan masalah yang dialami dan memutuskan jenis desain seperti apa yang dapat memberikan hasil yang bisa diterima dalam cara yang efisien








BAB 111
SIMPULAN

3.1       desain penelitian seperti sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan.
3.2       Studi eksploratif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggabungkan pengetahuan dan dugaan yang sifatnya masih baru dan untuk memberikan arahan bagi penelitian selanjutnya. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang di rancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian di lakukan.
3.3       Pengujian hipotesis merupaan bagian yang sangat penting di dalam penelitian. Bagian ini yang menentukan apakah penelitian yang dlakukan cukup ilmiah atau tidak. Untuk melakukan uji hipotesis, peneliti harus menentukan sampel , mengukur instrument , desain, dan mengikuti proosedur yang akan menuntun dalam pencarian data yang diperlukan.
3.4       Penelitian kausalitas selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Penelitian korelasional bertujuan menyelidik sejauh mana variasi pada satu variabel yang berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi.
3.5       sebuah studi dapat di lakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan pennelitiaan. Studi semacam itu di sebut studi one-shot atau cross-sectional. Jika data variabel terikat di kumpulkan pada dua atau lebih batas waktu untuk menjawab pertanyaan penelitian , di sebut studi longitudinal.




DAFTAR PUSTAKA



Azwar, Saifuddin. 1999. metode penelitian.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset

Furchan, A. 2004. Pengantar penelitan dalam pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode Riset Untuk  Bisnis& Ekonomi.Jakarta : Erlangga

Notoatmodjo. 2002. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : PT Rineka Citra

Nurdini, Allis. 2006. Cross-sectional vs Longitudinal : Pilihan Rancangan Waktu dalam Penelitian Perumahan Permukiman. Puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/ars/article/download/.../16449. Diakses tanggal 8 November 2011

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu

Sekaran, Uma.2007. Research Methods For Business Buku 1 Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung : Alfabeta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar