Pengantar
Penelitian Bisnis
Untuk
Memenuhi Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu :
Angga Hidayat
NIDN : 0426108802
DIBUAT
OLEH :
(Kelompok
1)
ANGGY
A. PANDINI 2013121930
ANNI YUSNIDA S. 2013122071
IRMA MULYANI 2013121042
LUTHFIA ARISTIANA 2013122053
LUWI ADHA DISWARA 2013122443
USWATUN
KHASANAH 2013122091
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
PAMULANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan
Semesta Alam karena atas izin dan kehendak-Nya, makalah sederhana
ini dapat kami selesaikan tepat pada
waktunya.
Penulisan dan
pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompokmata kuliah Metodologi Penelitian. Adapun yang
kamibahas dalam makalah sederhana ini mengenai “ Pengantar Penelitian
Bisnis”.
Dalam penulisan
makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya Ilmu
Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh
karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pembimbing kami
yakni Bapak Angga Hidayat yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada
kami. Maka kami menyadari
akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah berusaha
semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan
disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun
agar lebih maju di masa yang akan datang. Kami juga berharap agarmakalah ini dapat berguna bagi
orang lain yang membacanya.
Pamulang,
2 November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
B.
Rumusan Masalah 2
C.
Tujuan Penulisan 2
D.
Manfaat Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Definisi Penelitian 3
B. Penelitian Bisnis 4
1.
Definisi Penelitian Bisnis 4
2.
Penelitian dan Manajer 6
C.
Penelitian : Terapan&Dasar 8
1.
Penelitian Dasar 9
2.
PenelitianTerapan 10
D.
Manajer dan Penelitian 11
E.
Manajer dan Konsultan Peneliti 12
1.
Menemukan dan Memilih Peneliti 12
2.
Hubungan Manajer dan Peneliti 12
3.
Nilai- nilai 13
F.
Konsultan/ Peneliti Internal vs Eksternal 13
1.
Konsultan/ Peneliti Internal 13
2.
Konsultan/ Peneliti Eksternal 15
G.
Penelitian dan Evektivitas Manajerial 16
H.
Etikadan Penelitian Bisnis 17
BAB III SIMPULAN 20
BAB
I
PENDAHULUAN
Memasuki era globalisasi ini, semua sektor mulai dari adat
istiadat, budaya, teknologi, bisnis, hingga perekonomian mengalami perkembangan
yang pesat. Perkembangan ini membawa masalah – masalah dalam kehidupan. Dampak
positif yang timbul dari perkembangan ini
menuntut kita dapat mengikuti
perkembangan agar tidak tertinggal. Dan dampak negatif yang timbul dari perkembangan ini juga
menuntut kita untuk dapat mengatasi keadaan – keadaan yang mungkin akan terjadi.
Masalah – masalah yang terjadi pun bersifat kompleks. Sehingga
dalam mengatasi masalah – masalah yang terjadi harus dilakukan sebuah
penelitian agar masalah tersebut dapat terselesaikan dengan efektif dan tepat.
Penelitian merupakan kegiatan yang sistematis mulai dari
mengumpulkan informasi – informasi terkait dengan masalah yang dihadapi
kemudian memproses dan menyimpulkannya sehingga dihasilkan beberapa alternative
dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Seorang peneliti yang baik tentunya akan meneliti masalah yang
dihadapi dengan cermat. Tentang masalah apa yang terjadi, bagaimana masalah itu
bisa terjadi, apa penyebab masalah tersebut, faktor pendukungnya, dampak dari
masalah tersebut, dan semacamnya. Sehingga penelitian yang dilakukan dapat
menjelaskan dan menerangkan tentang hal tersebut.
B.
Rumusan
masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas maka dapat
kami rumuskan permasalahan – permasalahan sebagai berikut :
1.
Apa
yang dimaksud dengan penelitian ?
2.
Apa
yang dimaksud dengan penelitian bisnis ?
3.
Bagaimana
hubungan penelitian dengan efektifitas manajerial ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan-tujuan pembuatan makalah ini yaitu :
1.
Tujuan
umum
Makalah ini bertujuan untuk memberi informasi mengenai pengantar penelitian..
2.
Tujuan
khusus
Secara khusus pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai
tugas kelompok dengan mata kuliah Metodologi Penelitian.
D.
Manfaat
Dalam pembuatan makalah ini
diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat bagi seluruh pihak, sebagai
berikut :
1.
Manfaat
untuk lembaga
a.
Sebagai
bahan referensi bagi perpustakaan
b.
Sebagai
dokumentasi kerja mahasiswa pada dosen
2.
Manfaat
untuk diri sendiri
a.
Sebagai
uji materi akan pembelajaran
b.
Sebagai
media dalam pembahasan materi
3.
Manfaat
untuk orang lain
a.
Dapat
membantu memberikan pengetahuan tentang penelitian.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
penelitian
Kata penelitian menurut kamus besar bahasa Indonesia (2015) adalah
kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan
secara sistematis dan objektiv untuk memecahkan suatu persoalan atau mnguji
suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip – prinsip umum. Menurut sekaran
(2007:4) Penelitian adalah “proses menemukan solusi masalah setelah melakukan
studi yang mendalam dan menganalisis faktor situasi”. Sedangkan subiyanto
(1993:1) berpendapat, “penelitian merupakan Proses pencarian kebenaran atau
pembuktian terhadap phenomena yang dihadapi dengan melalui prosedur kerja
tertentu”. Penelitian menurut Parson dalam fathoni (2005:8) adalah pencarian
atas sesuatu (inquiry) secara
sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-
masalah yang dapat dipecahkan”.
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai penelitian maka dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini bukanlah penelitian ilmiah yang kegiatannya
dilakukan di dalam lab, penelitian dalam hal ini dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyimpulkan data secara
terorganisir yang berhubungan dengan masalah yang akan diselesaikan dengan
tujuan memperoleh hasil solusi dari masalah tersebut. Penelitian dapat
diartikan juga sebagai pencarian pengetahuan dan pemberian arti yang terus-
menerus terhadap sesuatu dan penelitian juga merupakan percobaan yang hati-
hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru.
Penelitian menolong seseorang dalam mengambil keputusan. Misalnya,
dalam suatu perusahaan seorang manajer dituntut harus segera mengambil suatu
keputusan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi, dalam mengambil keputusan
manajer tersebut melakukan penelitian dan studi mendalam dengan mengumpulkan
informasi - informasi dari berbagai sumber mengenai masalah tersebut sehingga
didapati beberapa alternative untuk menyelesaikan masalah. Penelitian berperan
dalam menghasilkan alternative yang dapat diterapkan untuk pengambilan
keputusan yang efektif dalam menyelesaikan masalah. Biasanya pengambilan
keputusan dilakukan oleh seorang manajer, maka dari itu seorang manajer harus
mengetahui tentang penelitian agar dapat membuat keputusan - keputusan yang
tepat.
B.
Penelitian
bisnis
1.
Definisi
penelitian bisnis
Menurut
Buchari Alma (sugiyono, 2013:41) bisnis adalah
Sejumlah total
usaha yang meliputi bidang pertanian, produksi, konstruksi, distribusi,
transportasi, komunikasi, perhotelan, usaha jasa dan pemerintahan, yang
bergerak dalam bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa ke konsumen.
Jadi menurut pendapat kami bisnis adalah suatu usaha atau kegiatan
di berbagai bidang yang meliputi kegiatan membuat dan memasarkan produk usaha
ke konsumen.
Setelah mengetahui arti dari bisnis itu sendiri, selanjutnya yaitu
mengenai penelitian bisnis. Menurut sekaran (2007:6) penelitian bisnis adalah
“usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah spesifik
yang dihadapi dalam konteks dunia kerja, yang membutuhkan sebuah solusi”.
Menurut zikmund dalam Hartono (2004:3) penelitian bisnis adalah “suatu proses
sistematis dan obyektif yang meliputi pengumpulan, analisis data untuk membantu
pengambilan keputusan bisnis”.
Dari pengertian menurut para ahli mengenai penelitian bisnis maka
dapat disimpulkan bahwa penelitian bisnis merupakan suatu proses atau kegiatan
secara sistematis dengan melakukan studi mendalam mengenai masalah bisnis yang
dihadapi dengan tujuan memperoleh solusi untuk masalah tersebut.
Ketika manajer membuat keputusan dalam menyelesaikan masalah yang
terjadi tanpa dilakukannya penelitian terlebih dahulu maka keputusan yang
diambil akan kurang efektif dan bahkan dapat membuat keputusan yang salah.
Seorang manajer yang melibatkan penelitian dalam pengambilan keputusan maka
keputusan yang diambil akan lebih efektif karena berdasarkan berbagai sumber
informasi dan studi yang mendalam mengenai masalah tersebut.
2.
Penelitian
dan manajer
Hartono
(2004:2) mengatakan, Mengapa Manajer Perlu Mempelajari Penelitian? Metode
penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
mengatasi masalah serta menghadapi tantangan lingkungan di mana pengambilan
keputusan harus dilakukan dengan cepat. Keputusan yang diambil akan bersifat
lebih ilmiah jika dilakukan melalui proses penelitian.Ada dua faktor yang
mendorong perhatian dalam pengambilan keputusan yang ilmiah: (1) kebutuhan
manajer akan informasi yang lebih banyak dan lebih baik, (2) tersedianya teknik
dan peralatan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan itu. Manajer masa depan
dituntut untuk mengetahui lebih banyak hal dibandingkan manajer masa lalu.
Untuk ini, penelitian akan memberikan kontribusi yang cukup besar. Penelitian
bisnis merupakan satu diantara alat manajerial yang penting dalam proses
pengambilan keputusan. Akhir-akhir ini, penelitian bisnis menjadi fondasi untuk
meningkatkan laba perusahaan juga mendorong perusahaan tetap bertahan dalam
menjalankan usahanya. Penelitian bisnis dapat mendukung efektifitas manajemen
dalam proses pengambilan keputusan. Penelitian bisnis ini bermanfaat untuk
mengurangi ketidakpastian dengan menyediakan informasi yang akurat untuk
memperbaiki proses pembuatan keputusan itu. Para manajer merasa bahwa
pengetahuan tentang metode-metode penelitian akan berguna dalam banyak hal.
Bagi mahasiswa saat ini pentingnya mempelajari penelitian bukan hanya sebagai
dasar untuk penulisan skripsi atau tesis saja, akan tetapi juga untuk pelatihan
dalam metode ilmiah serta penerapannya dalam pengambilan keputusan. Dengan kata
lain, mempelajari dan melakukan penelitian pada saat kuliah merupakan suatu
pelatihan bagi mahasiswa tersebut dalam mengambil keputusan.
Sedangkan
menurut Cooper & Emory dalam Hartono (2004:3) , ada beberapa alasan yang
dapat dikemukakan mengapa seorang perlu memiliki keterampilan dalam bidang
penelitian, di antaranya adalah:
a.
Seorang
manajer sering memerlukan lebih banyak informasi sebelum mengambil keputusan
tertentu. Jika manajer tersebut memiliki keterbatasan kemampuan dan juga tidak
mempunyai bawahan yang memiliki kemampuan untuk mencari informasi tersebut,
maka manajer tersebut harus mencari sendiri dengan keterampilan yang terbatas
atau tidak mencari informasi itu.
b.
Jika
Anda sebagai karyawan baru, diminta oleh atasan Anda untuk melakukan suatu
penelitian, hal ini merupakan kesempatan bagi Anda untuk menunjukkan kesan baik
kepada atasan Anda.
c.
Jika
Anda memiliki keterampilan penelitian, maka Anda dapat menilai proposal yang
diajukan oleh konsultan yang akan melakukan penelitian untuk perusahaan yang
Anda pimpin. Anda juga dapat menilai dari desain penelitian yang dipakai apakah
hasil penelitiannya akan bermanfaat atau tidak, apakah tujuan penelitian akan
tercapai atau tidak.
Jadi,
kesimpulan yang didapat dari beberapa pendapat diatas adalah Dalam dunia
bisnis, manajer dituntut untuk menyelesaikan masalah – masalah mulai dari skala
kecil hingga skala yang besar setiap harinya. Masalah yang dihadapi pun
bersifat kompleks mulai dari masalah internal maupun masalah eksternal.
Dalam
suatu perusahaan, penelitian terhadap masalah internal maupun eksternal. sangat
dibutuhkan. Penelitian terhadap masalah internal seperti dalam departemen
keuangan, akuntansi, manajemen, hingga departemen pemasaran. Dalam departemen
keuangan, pasar saham, rasio keuangan, keuangan perusahaan, keuangan antar
perusahaan, pendanaan perusahaan dan semacamnya merupakan focus dalam
penelitian departemen keuangan. Dalam departemen akuntansi, manajer akuntansi
biasanya melakukan penelitian dalam hal metode pencatatan, metode penyusutan,
pencatatan persediaan, hingga perhitungan pajak. Penelitian di departemen
manajemen meliputi perekrutan karyawan, sikap dan perilaku karyawan, strategi
manajemen. Manajer departemen pemasaran biasanya melakukan penelitian mengenai
pemasaran produk, strategi pemasaran, hubungan dengan konsumen, persaingan
dalam memasarkan produk dan lain sebagainya.
Tidak
hanya penelitian internal, perusahaan juga melakukan penelitian eksternal.
Penelitian ini meliputi keadaan perekonomian saat ini maupun saat yang akan
datang, keadaan politik yang terjadi di dalam negeri, keadaan pasar, keadaan
lingkungan, hingga teknologi yang berkembang saat ini. Hal ini harus diteliti
oleh manajer agar perusahaan dapat terus berjalan dan tidak terhambat karena
masalah – masalah yang timbul dari faktor eksternal tersebut.
C.
Penelitian
: Terapan & Dasar
Menurut Arikunto; Sekaran; Sugiyono; Thomas dalam juliandi, dkk., (2014a:9),
banyak ahli membedakan penelitian dalam berbagai bentuk, seperti penelitian
dasar (basic/fundamental) dan terapan
(applied), penelitian kualitatif (qualitative) dan kuantitatif (quantitative), penelitian laboratorium (laboratory), lapangan (field), penelitian permasalahan
deskriptif (descriptive), asosiatif (assosiative), komparatif (comparative).
1.
Penelitian
Dasar.
Penelitian dasar menurut Connaway & Powell dalam juliandi,
dkk., (2014b:10) adalah dasar memiliki kecenderungan kepada hal- hal yang
bersifat teoritis, seperti menemukan konsep- konsep baru, membangun teori.
Sementara itu penelitian terapan berorientasi kepada kegiatan menghasilkan
informasi yang digunakan untuk memecahkan permasalahan actual dan praktis dalam
kehidupan manusia. Penelitian dasar umumnya dilakukan oleh para ilmuan yang
berasal dari kalangan akademis, walaupun tidak tertutup kemungkinan orang-
orang di luar akademis. Produk yang dihasilkan adalah pengetahuan yang bersifat
teoritis, konseptual, untuk suatu bidang ilmu tertentu. Teori- teori yang
dihasilkan oleh seseorang terus- menerus dikembangkan melalui penelitian dasar
sehingga teori yang ada lebih sempurna dan mendekati kebenaran.
Sedangkan Fathoni (2005:96) mengatakan bahwa, penelitian dasar
yaitu penelitian yang bermula dari kenyataan objektif yang diamati secara
empiric, kemudian ditelaah melalui analisis untuk disusun sebagai laporan
ilmiah. Penelitian macam ini biasanya dilakukan untuk tujuan suatu teori
melalui pengujian hipotesis, yang dirumuskan berdasarkan kenyataan yang
dihadapi, bukan berdasarkan teori tertentu karena belum ada teori yang
berkaitan dengan kenyataan objektif yang sedang diamati.
Dari pengertian menurut para
ahli mengenai penelitian dasar maka dapat disimpulkan bahwa penelitian dasar
adalah penelitian berupa pemikiran seseorang atau individu yang bersifat
teoritis yang hasilnya baru bisa dimanfaatkan untuk sesuatu dalam hidup setelah
dilanjutkan kepada penelitian terapan.
2.
Penelitian
Terapan.
Menurut Gay, Mills, Airasian dalam juliandi, dkk., (2014:11),
penelitian terapan berbeda dengan penelitian dasar, penelitian terapan banyak
dilakukan untuk memcahkan masalah praktis hidup manusia. Penelitian terapan
biasanya merujuk kepada teori- teori yang dihasilkan oleh penelitian dasar.
Peneliti mengembangkan produk- produk tertentu sehingga benar- benar bermanfaat
untuk kehidupan manusia dalam rangka menyelesaikan berbagai persoalan yang
dihadapi. Produk- produk yang ditemua sehari- hari disekeliling kita merupakan
contoh dari hasil penelitian terapan. Produk- produk yang ada dimanfatkan
sehingga manusia tidak lagi terlalu sulit melakukan sesuatu dalam hidupnya.
Sedangkan fathoni (2005:98) berpendapat, “bahwa secara umum,
penelitian terapan yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk kepentingan
praktis, baik untuk pengembangan atau perbaikan tata dan nilai social maupun
tata nilai ekonomi.”
Jadi, penelitian terapan merupakan penelitian yang bermanfaat
dengan penelitian dasar yakni menyediakan data untuk mendukung, mengarahkan,
dan merevisi teori yang dikembangkan sebelumnya didalam penelitian dasar.
D.
Manajer
dan Penelitian
Manajer tidak diharuskan memiliki pengetahuan penelitian, walaupun
manajer tidak melakukan penelitian apa pun sendiri sebagai seorang manajer
tetapi perlu memahami, memperkirakan, dan mengendalikan peristiwa yang dapat
merugikan organisasi. Misalnya suatu perusahaan mengalami masalah dalam
pengelolaan keuangan. Penguasaan terhadap metode penelitian dapat membuat
manajer mampu untuk memahami dan menganalisis penyebab, dampak, dan solusi atas
masalah tersebut.
Alasan mengapa manajer profesional saat ini perlu mengetahui
tentang metode penelitian adalah bahwa penelitian dapat membuat manajer mampu
dalam menghadapi permasalahan – permasalahan yang terjadi. Sehingga jelas
terlihat perbedaan antara manajer yang menggunakan dan tidak menggunakan
penelitian dalam menghadapi berbagai masalah yang terjadi.
Sekaran (2007:15-16) mengatakan bahwa, memahami penelitian dan metode
penelitian membantu manajer profesional untuk:
1.
Mengenali
dan secara efektif memecahkan masalah kecil dalam konteks pekerjaan
2.
Mengetahui
bagaimana membedakan penelitian yang baik dan yang buruk
3.
Menghargai
dan terus-menerus menyadari berbagai pengaruh dan efek dari faktor-faktor
terkait dalam suatu situasi
4.
Memperhitungkan
risiko dalam pengambilan keputusan, mengetahui sepenuhnya probabilitas yang
terkait dengan kemungkinan keluaran yang berbeda
5.
Mencegah
kepentingan pribadi yang mungkin mempengaruhi situasi
6.
Berhubungan
dengan peneliti dan konsultan yang disewa secara lebih efektif
7.
Menggabungkan
pengalaman dengan pengetahuan ilmiah ketika mengambil keputusan.
E.
Manajer
dan Konsultan Peneliti
Menurut sekaran (2007:16), konsultan peneliti kerap kali diperlukan
oleh seorang manajer untuk meneliti beberapa masalah yang sulit untuk
dipecahkan dan memakan banyak waktu untuk itu semua. Untuk itu, manajer harus
mengetahui bagaimana menemukan dan memilih peneliti yang profesional.
1.
Menemukan
dan Memilih Peneliti
Menemukan
dan memilih peneliti dapat dilakukan manajer dengan cara menghubungi perusahaan
konsultan yang di dalamnya terdapat banyak individu yang dapat disewa sesuai
dengan keahlian dan bidang bidang yang bersangkutan. Sebelum manejer
menggunakan jasa peneliti yang akan disewa sebaiknya manajer terlebih dahulu
memeriksa keahlian dan asal institusi peneliti tersebut untuk mengetahui apakah
peneliti professional atau tidak.
2.
Hubungan
Manajer – Peneliti
Manajer
memiliki berbagai masalah dalam pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
Salah satu masalahnya adalah seringkali manajer tidak memiliki bekal khusus
untuk meneliti permasalahan tersebut. Disinilah, peran seorang peneliti
dibutuhkan.
Tetapi,
bagaimanapun manajer seharusnya memahami penelitian walaupun tidak sedalam
seorang konsultan atau peneliti khusus. Hal ini dilakukan agar terjalin
interaksi yang efektif dengan tim peneliti. Selain itu hubungan yang baik
antara manajer dan peneliti dapat mempercepat penelitian karena dapat lebih
mudah dalam mencari informasi – informasi terkait masalah yang akan diteliti.
3.
Nilai
– Nilai
Terkadang,
penelitian yang dilakukan seorang peneliti tidak sesuai dengan nilai nilai yang
dipegang teguh oleh perusahaan. Misalnya masalah promosi, dalam masalah ini
perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan penjualan akan tetapi peneliti
beranggapan bahwa tujuan promosi adalah untuk membuat konsumen mengenal merk
produk. Tentu saja hal ini dapat membuat hasil penelitian berbeda dengan
harapan perusahaan.
Tetapi,
hal tersebut dapat diatasi dengan cara mendiskusikan kembali orientasi nilai
mereka melalui pertukaran informasi yang sesuai kebenarannya. Sehingga peneliti
dapat mengklasifikasi penelitian lebih lanjut agar sesuai dengan yang
diharapkan manajer dan peneliti.
Kesimpulan
yang dapat di ambil dari beberapa poin di atas adalah seorang manajer yang
ingin menyewa peneliti harus memperhatikan beberapa aspek, mulai dari memilih
peneliti yang kompeten, mengetahui apa yang diinginkan perusahaan, dan pastinya
mampu bekerjasama dengan lingkungan perusahaan itu sediri khususnya manajer.
Agar terjalin suatu kerjasama yang baik untuk mencapai harapan yang diinginkan.
F.
Konsultan/
Peneliti Internal versus Eksternal
Konsultan peneliti terbagi menjadi dua, yaitu konsultan peneliti
internal dan konsultan peneliti eksternal.
1.
Konsultan/
Peneliti Internal
Sejumlah
organisasi mempunyai departemen konsultan atau penelitian sendiri, yang mungkin
dinamakan Departemen Layanan Manajemen, Departemen Organisasi dan Metode, R
& D (reseach and development
department), atau lainnya. Departemen tersebut berperan sebagai konsultan
untuk subunit dalam organisasi yang menghadapi masalah tertentu dan memerlukan
bantuan. Manajer sering harus memutuskan apakah menggunakan peneliti internal
atau eksternal. Untuk mencapai keputusan, manajer harus menyadari kekuatan dan
kelemahan keduanya, dan menimbang keuntungan dan kerugian menggunakan salah
satunya. Menurut Sekaran (2007:18) Konsultan peneliti internal memiliki
keuntungan dan kerugian yaitu :
a.
Keuntungan
Konsultan/ Peneliti Internal
Ada
setidaknya empat keuntungan dalam menggunakan tim internal untuk melakukan
proyek penelitian :
1.
Tim
internal akan lebih mungkin diterima oleh karyawan dalam subunit organisasi di
mana penelitian perlu dilakukan.
2.
Tim
akan memerlukan lebih sedikit waktu untuk memahami struktur, filosofi dan
suasana, serta fungsi dan system kerja organisasi.
3.
Mereka
akan dapat melaksanakan rekomendasi setelah temuan penelitian diterima.
4.
Tim
internal mungkin menelan jauh lebih baik sedikit biaya dibanding tim eksternal
untuk departemen yang memerlukan bantuan dalam pemecahan masalah, sebab mereka
hanya membutuhkan sedikit waktu untuk memahami system karena keterlibatan
mereka yang terus- menerus dengan berbagai unit dalam organisasi.
b.
Kerugian
Konsultan/ Peneliti Internal
Ada
pula kerugian tertentu dalam menggunakan tim peneliti internal untuk tujuan
pemecahan masalah. Empat hal yang paling kritis adalah:
1.
Dalam
konteks masa kerja mereka yang panjang sebagai konsultan internal, tim internal
sangat mungkin jatuh ke dalam cara pandang stereotip dalam melihat organisasi
dan masalahnya.
2.
Ada
keleluasan bagi koalisi kekuasaan tertentu dalam organisasi untuk mempengaruhi
tim internal maenyembunyikan, menyimpangkan, atau mengubah fakta tertentu.
3.
Terdapat
kemungkinan bahwa, bahkan tim penelitian internal yang paling berkualifikasi tinggi
tidak dianggap sebagai “pakar” oleh staf dan manajemen, dan oleh karena itu
rekomendasi mereka tidak memperoleh cukup pertimbangan dan perhatian yang
layak.
4.
Bias
organisasi tertentu terhadap tim penelitian internal dalam beberapa hal dapat
membuat temuan menjadi kurang objektif dan sebagai konsekuensinya kurang ilmiah
2.
Konsultan/
Peneliti Eksternal
Kerugian
dari tim peneliti internal sebaliknya merupakan keuntungan tim eksternal.
Menurut Sekaran (2007:19) Konsultan peneliti eksternal memiliki keuntungan dan
kerugian yaitu :
a.
Keuntungan
Konsultan Eksternal
1.
Tim
eksternal dapat menerapkan kekayaan pengalaman yang diperoleh dari bekerja
dengan berbagai tipe organisasi yang mempunyai jenis masalah yang sama atau
mirip.
2.
Tim
eksternal, terutama dari perusahaan penelitian dan konsultan terkemuka, mungkin
mempunyai lebih banyak pengetahuan mengenai model- model pemecahan masalah yang
terkini dan tercanggih yang diperoleh melalui program penelitian periodic
mereka, yang mungkin tidak memiliki oleh tim dalam organisasi.
b.
Kerugian
Konsultan Eksternal
1.
Biaya
sewa tim penelitian eksternal biasanya mahal dan cenderung dihindari, kecuali
jika masalah sangat kritis
2.
Selain
waktu banyak yang tim eksternal perlukan untuk memahami organisasi yang akan
diteliti, mereka jarang memperoleh sambutan hangat, pun tidak dengan serta
merta diterima oleh karyawan. Departemen dan orang yang akan terpengaruh oleh
studi penelitian mungkin menganggap tim studi sebagai ancaman dan menentang
mereka. Karena itu, meminta dukungan karyawan dan memperoleh kerjasama mereka
dalam studi adalah sedikit lebih sulit dan memakan waktu bahi peneliti
eksternal disbanding tim internal.
3.
Tim
eksternal juga membebankan biaya tambhan untuk bantuan mereka dalam fase
implementasu dan evaluasi.
Peneliti internal maupun eksternal masing- masing mempunyai
kelebihan dan kelemahan. Untuk itu selaku manajer sebagai pembuat keputusan,
harus mampu memilih mana yang lebih dibutuhkan oleh perusahaan dalam melakukan
penelitian.
G.
Pengetahuan
tentang Penelitian dan Efektivitas Manajerial
Seorang manajer yang profesional tidak terlepas dari ilmu
pengetahuan tentang penelitian yang akan mendukung kinerjanya sebagai seorang
manajer. Manajer bertanggungjawab tehadap hasil akhir dengan mengambil
keputusan yang tepat di tempat kerja. Sekaran (2007:22) mengatakan bahwa
pengetahuan tentang penelitian meningkatkan kepekaan manajer tehadap banyak
sekali faktor internal dan ekstenal dari berbagai sifat yang berlaku dalam
lingkungan kerja dan organisasi mereka. Oleh karena itu pengetahuan mengenai
penelitian sangat bermanfaat bagi manajer.
Ilmu pengetahuan tentang penlitian melahirkan hal-hal baru dan
inovatif yang mempermudah manusia dalam kegiatan sehari-hari, salah satunya
adalah teknologi yang selalu berkembang
dengan adanya pengetahuan tentang penelitian. Tebukti saat ini dengan adanya
teknologi masayarakat sekarang ini dimanjakan dengan adanya toko online yang
semakin mempermudah masyarakat dalam berbelanja. Dengan adanya hal tersebut,
seoang manajer dituntut untuk memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan mengikuti
arus jaman sehingga dapat menemukan peluang-peluang usaha yang dapat menguntungkan
perusahaan.
Ilmu pengetahuan dan pelitian beguna untuk mengetahui infomasi dan
kebenaan akan sesuatu hal yang dapat dijelaskan secara ilmiah sehingga dapa
diaplikasikan seoang manajer kedalam lingkungan kejanya dan dapt meningkatkan
kualitas manajer tesebut dalam memimpin organisasi yang dipimpinnya dengan
mengambil keputusan-keputusan yang bijak sehingga menimbulkan efektifitas
manajerial yang baik dalam organisasi tersebut.
Keefektifiasan manajerial akan telihat apablia seorang manajer dapat memimpin organisasi
yang dipimpinnya secara baik sebagaimana seharusnya pemimpin yang akan berdampak pada kenyamanan di
lingkungan kerja sehingga dapat meningkatkan motivasi para bawahan yang
dipimpinnya.
H.
Etika
dan penelitian bisnis
Etika berasal dari bahasa Yunani etos yang artinya tradisi, kebiasaan. Etika menurut pendapat para
ahli yaitu :
a.
O.P.
Simorangkir : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.
b.
Sidi
Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat
ditentukan oleh akal.
c.
Burhanudin
Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma
moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Berdasarkan pendapat para ahli maka etika adalah teori dan pandangan mengenai baik dan buruk
perilaku serta memuat tentang tugas dan kewajiban.
Kode Etik Pelaku Penelitian Pedoman yang digunakan oleh institusi
penelitian dalam memandu setiap pelaku penelitian yang bernaung di dalamnya
untuk berperilaku baik dan dijadikan landasan keputusan dalam memberikan sanksi
bagi pelaku penelitian yang berperilaku buruk.
Dalam melakukan penelitian bisnis harus disertai dengan etika.
Perilaku etis ini meliputi etika dalam mengumpulkan data, analisis, pelaporan,
dan penyebarluasan hasil penelitian terhadap pihak – pihak yang dituju.
Misalnya dalam etika mengumpulkan data, data – data yang bersifat
rahasia harus meminta perizinan penggunaan data terlebih dahulu sebelum menggunakannya.
Dan etika dalam penyebarluasan hasil
penelitian juga tidak boleh disebarluaskan selain kepada pihak yang
berkepentingan.
Fabrikasi, falsifikasi, dan plagiarisme
merupakan tindakan tidak terpuji yang secara universal dikutuk. Fabrikasi merupakan
tindakan membuat data dengan tanpa melakukan kegiatan penelitian atau membuat
data yang tidak berhubungan sama sekali dengan kegiatan penelitian yang
dilakukan. Kemudian berdasarkan data yang direkayasa tersebut dibuat suatu
kesimpulan penelitian. Hasil yang direkayasa ini kemudian didokumentasikan
dalam bentuk laporan atau publikasi.
Falsifikasi merupakan tindakan memanipulasi
bahan, peralatan, atau proses penelitian; atau mengubah atau menghapus sebagian
data atau hasil penelitian; sehingga penelitian menjadi tidak merepresentasikan
secara akurat sesuai dengan data asli yang tercatat. Falsifikasi data sering
dilakukan agar hasil, kesimpulan, atau rekomendasi dari penelitian menjadi
sesuai dengan yang diharapkan, misalnya sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
Falsifikasi dapat saja dilakukan oleh pelaku penelitian pemula yang tidak
memahami makna hipotesis dan tidak menyadari tentang konsekuensi serius dari
melakukan falsifikasi data.
BAB III
SIMPULAN
A.
Penelitian
adalah suatu kegiatan mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyimpulkan
data yang berhubungan dengan masalah yang akan diselesaikan dengan tujuan
memperoleh hasil solusi dari masalah tersebut.
B.
Penelitian
bisnis merupakan suatu proses atau kegiatan secara sistematis dengan melakukan
studi mendalam mengenai masalah bisnis yang dihadapi dengan tujuan memperoleh
solusi untuk masalah tersebut.
C.
Penelitian
dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.
Penelitian
dasar
2.
Penelitian
terapan
D.
Penelitian
sangat bermanfaat bagi manajer dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi
DAFTAR PUSTAKA
Fathoni,
Abdurrahmat.2005.Metodologi Penelitian
& Teknik Penyusunan Skripsi.PT RINEKA CIPTA : Jakarta.
Hartono.
2004. Metodologi Penelitian Bisnis.
Usu Press. Diakses 27September 2015, darihttp://usupress.usu.ac.id/files/Metode%20Penelitian%20Bisnis_Final_normal_bab%20%201.pdf
Juliandi, dkk.2014.Metode
Penelitian Bisnis. Umsu Press:Medan.
Kamus
Besar Bahasa Indonesia.http://kbbi.web.id/penelitian.
diakses2 November 2015
Pedoman
penyusunan KEPP.Diakses 2 November
2015.jdih.ristek.go.id/?q=system/files/perundangan/11225504921.pdf
Sekaran,
Uma.2007.Research Methods For Businesss
Buku 1 Edisi 4.Salemba Empat : Jakarta.
Subiyanto,
Ibnu.1993.Metodologi Penelitian.Gunadarma
: Jakarta.
Sugiyono.2013.Metodologi Penelitian Bisnis edisi 17.Alfabeta
: Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar